Catatan Tentang Hujan

Posted on

Catatan Tentang Hujan – May It Rain on Time yang menjadi judul kumpulan cerpen ini menjadi salah satu tema bukunya. Saya menulis cerita pendek beberapa bulan yang lalu untuk seorang teman dekat dan menemukan waktu untuk mempostingnya di blog ini. Sederhananya, seorang wanita tertangkap di bus dan hampir terlambat. Di tengah kekhawatirannya, seorang pria yang membawa karangan bunga lavender duduk di sampingnya dan bertanya apakah akan turun hujan hari itu.

Cerita ini adalah salah satu dari 15 cerita yang akan saya bagikan dalam buku ini. Dibuka dengan cerita ‘Berpikir Tanpa Merenung’ yang belum saya publikasikan di blog ini, hanya di buku utama proyek penulisan Cinta Tak Berujung dari Nulisbuku.

Catatan Tentang Hujan

Catatan Tentang Hujan

Nah, kumpulan cerpen ini sudah saya kumpulkan untuk ditulis dalam program menulis dari Nulisbuku. Pertengahan tahun lalu, setelah saya menulis tentang proyek #AwesomeJourney, saya mendapat ide. Dari tahun 2011 sampai 2015 saya berkali-kali ikut dalam proyek penulisan yang dilakukan oleh Nulisbuku, kenapa tidak saya jadikan karya-karya tersebut menjadi satu buku? Dan … voila! Buku ini.

E Book: Hujan

Selain karya-karya dalam proyek Nulisbuku, sebagian isi buku ini saya ambil dari blog. Masih banyak judul yang masih bisa dibaca di blog, beberapa sudah saya download yang bisa kamu baca dengan membeli buku ini. Ha ha.

Karena ini adalah proyek pribadi, saya mengedit, mendesain, dan mengetik sendiri seluruh buku. Tidak butuh waktu lama, hanya butuh tiga hari untuk menyelesaikannya (bug…). Isi buku versi ini sangat jelas dan berhasil diedit (oleh saya) dibandingkan dengan apa yang diposting di blog (tidak ada pengeditan yang digunakan).

Seorang pria berharap akan turun hujan ketika gadis yang disukainya jatuh cinta padanya. Di tempat lain, seseorang bisa mengalahkan hujan. Tapi awan tidak berarti hujan, itu selalu menjadi simbol perpisahan, cinta atau kenangan. Luangkan waktu untuk mengenang kenangan yang hilang, berjalan di sepanjang jalur pantai atau duduk dan menyaksikan matahari terbenam dari atas Borobudur.

Ada suatu masa ketika matahari tidak terbenam, hari ketika seorang gadis sedang berjalan di dekat Neva. Kemudian seorang gadis memasuki Leuweung Sancang untuk mengingat mimpinya. Beberapa mimpi menjadi kenyataan, apakah itu ulang tahun kesebelas, banyak kue atau kartu pos. Mimpi lain terbang dengan gambaran misterius, ombak yang menelan jiwa, dan mungkin salju musim panas.

Laili Siami Ramadhani, Author At

Puisi tentang hujan deras, ayat tentang hujan, status tentang hujan, novel catatan tentang hujan, puisi tentang musim hujan, pantun tentang hujan, artikel tentang hujan, puisi tentang air hujan, puisi cinta tentang hujan, quote tentang hujan, contoh puisi tentang hujan, puisi lucu tentang hujan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *