Ciri Khas Kurikulum 2013 – 2 Asumsi Dasar Pelayanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus dibagi menjadi 2 bagian, yaitu PDBK dengan tingkat ketidakmampuan belajar ringan dan sedang/berat. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori ringan dan sedang/berat adalah: (1) tingkat kecerdasan (2) hambatan komunikasi dan interaksi; dan/atau (3) hambatan perilaku. Pada PDBK kategori ketidakmampuan belajar ringan, dianjurkan untuk mengikuti pendidikan pada kelas inklusi dengan menggunakan kurikulum reguler. Kategori PDBK dengan ketidakmampuan belajar sedang/berat disarankan untuk mengikuti sekolah luar biasa atau sekolah luar biasa yang menggunakan kurikulum pendidikan khusus.
3 5. Jenis PDBK dalam kurikulum pendidikan khusus tahun 2013 yang disiapkan dokumennya adalah: (1) Tunanetra; (2) Tuli; (3) keterbelakangan mental; (4) Cacat fisik; dan (5) Autisme. 6. PDBK selain yang disebutkan pada angka 5 akan diberikan dalam bentuk instruksi. 7. Setiap PDBK berhak mendapatkan pelayanan PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS. 8. Program berkebutuhan khusus di tingkat SD dan SMP disampaikan dengan alokasi waktu yang terstruktur, sedangkan di tingkat SMA bersifat fleksibel sesuai kebutuhan.
Ciri Khas Kurikulum 2013
5 CACAT INTELEKTUAL Keterbatasan fungsi intelektual yang mempengaruhi proses pembelajaran Konsep Kecerdasan di bawah rata-rata Kemampuan abstraksi yang rendah Lambat dalam mengambil keputusan Lambat dalam merespon stimulus Rendah daya ingat, konsentrasi dan kemampuan analisis Deskripsi Seorang anak bernama Bani, tunarungu dengan IQ kurang dari 73 kurang konsentrasi 10 menit, tidak pernah masuk kelas dua kali di kelas III, lamban dalam mengerjakan tugas. Contoh Cobalah untuk mengidentifikasi setidaknya tiga siswa Anda yang Anda duga memiliki disabilitas intelektual! Latihan
Pengembangan Dan Penyusunan Kurikulum
Kondisi dimana pesan (informasi) tidak tersampaikan dari sumber ke penerima, atau sebaliknya. Konsep Tidak dapat menerima atau mengirimkan pesan verbal atau non-verbal Deskripsi Tidak dapat mengungkapkan secara verbal. Tidak dapat mengungkapkan dengan isyarat Sulit menerima pesan verbal dan nonverbal Contoh Mengamati gejala dengan observasi Mengamati gejala dengan alat Latihan
Suatu keadaan tingkah laku individu yang menunjukkan bahwa ia tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungannya. Konsep Perilaku mengganggu orang lain Emosi di luar kendali Keterampilan sosial rendah. Deskripsi self-harm Menyakiti dan mengganggu orang lain Contoh Mengamati gejala dengan observasi Mengamati gejala dengan alat Latihan
Kurikulum nasional bagi siswa berkebutuhan khusus yang didukung oleh hambatan intelektual, komunikatif, dan/atau perilaku pada satuan pendidikan formal, baik di sekolah luar biasa maupun sekolah inklusif. Konsep Isi kurikulum pendidikan khusus meliputi SKL, KI, KD. Struktur dan isi kurikulum terdiri dari (A) kelompok mata pelajaran akademik, (B) kompetensi dan (C) Program Kebutuhan Khusus. Di tingkat SMPLB untuk kelompok B, mata pelajaran Kriya diberikan 10 JPL, 4 JPL Seni Budaya dipisahkan dari Kriya. Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan anak (lihat contoh struktur kurikulum). Deskripsi mata pelajaran KD SDLB dan KD SMPLB. Contoh Analisis KD untuk mata pelajaran yang diberikan Latihan
9 KETERAMPILAN DASAR 1. Kompetensi Dasar-1 (KI-1) untuk keterampilan dasar sikap spiritual. 2. Kompetensi Dasar-2 (KI-2) untuk kompetensi dasar sikap sosial. 3. Pengetahuan Kompetensi Dasar-3 (KI-3) untuk keterampilan dasar. 4. Kompetensi Dasar-4 (KI-4) untuk keterampilan dasar.
Kurikulum Baru Terbit 2022, Intip Perjalanan Kurikulum Indonesia Dari 1947
LAYANAN PENUNJUKAN WAKTU A. ORIENTASI DAN MOBILITAS PENDERITA TULI 4 JAM PELAJARAN B. PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, PERSEPSI SUARA DAN RITME C. PENGEMBANGAN DIRI DISABILITAS D. PERKEMBANGAN PRIBADI DAN GERAKAN DISABILITAS E. DAN PERKEMBANGAN SOSIAL DISABILITAS F. PERKEMBANGAN TENTANG KOMUNIKASI, INTERAKSI SOSIAL DAN PERILAKU AUTISTIK Catatan: program berkebutuhan khusus dilakukan sebagai bentuk kompensasi atau penguatan, atas anomali yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus, dengan tujuan untuk mengurangi dan menambah hambatan. akses pendidikan dan pembelajaran yang lebih optimal. Program kebutuhan khusus bukanlah mata pelajaran, tetapi harus diajarkan sesuai dengan kebutuhan siswa
PEMBAGIAN KELAS DAN WAKTU MINGGUAN Kelompok A VII VIII IX 1 Pendidikan Agama dan Moral 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia 5 4 Matematika IPA 6 IPS 7 Bahasa Inggris Kelompok B Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10 Kelompok C Program ABK JUMLAH WAKTU PER MINGGU 38
LAYANAN ALOKASI WAKTU A. ORIENTASI DAN MOBILITAS PELAJARAN CACAT 3 JAM B. PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, PERSEPSI SUARA DAN RITME C. PENGEMBANGAN DEFINISI DIRI D. PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAKAN AIR. PERKEMBANGAN PRIBADI DAN SOSIAL TULI F. PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, INTERAKSI SOSIAL DAN PERILAKU AUTIS Catatan : program berkebutuhan khusus dilakukan sebagai bentuk kompensasi atau penguatan, dengan tujuan untuk meminimalisir hambatan dan hambatan yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus sebagai akibatnya anomali. meningkatkan akses pendidikan dan pembelajaran yang lebih optimal. Program kebutuhan khusus bukanlah mata pelajaran, tetapi harus diajarkan sesuai dengan kebutuhan siswa
Informasi, alat dan teks yang dibutuhkan guru untuk merencanakan dan meninjau pelaksanaan pembelajaran. Konsep sekumpulan bahan tak tertulis yang disusun secara sistematis untuk menciptakan lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar. Semua jenis bahan yang digunakan guru/pengajar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Uraian bahan cetak seperti: buku pegangan, buku, modul, LKS, booklet, leaflet, bagan dinding, Audio visual seperti: video/film, Audio VCD seperti: radio, kaset, audio CD, PH Visual: foto, gambar, model/model. Multimedia: CD interaktif, berbasis komputer, contoh internet Mengembangkan bahan ajar untuk KD berupa peta konsep dan latihan soal.
Pengembangan Kurikulum Ppt Download
Kegiatan pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran terdiri dari konsep in-school dan out-of-school. Difokuskan pada karakteristik kompetensi (sikap, keterampilan dan pengetahuan) Menggunakan pendekatan saintifik, pembelajaran penemuan, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran terpadu, tematik dan kontekstual Deskripsi Anak diminta mengamati sifat-sifat air Contoh membedakan siang dan malam Latihan
16 PRINSIP PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dikembangkan sesuai dengan prinsip belajar aktif siswa, mengamati (melihat, membaca, mendengar, mendengar), bertanya (lisan, tertulis), menganalisis (menghubungkan, menentukan hubungan, membangun cerita/konsep) , berkomunikasi (lisan). , tulisan, gambar, grafik, bagan, tabel, dll).
Bentuk pembelajaran yang memadukan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap Fungsi pembelajaran yang terintegrasi per mata pelajaran, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami dan memperdalam konsep materi yang tercakup dalam mata pelajaran tersebut. konsep dari beberapa pelajaran dalam suatu proses pembelajaran (terkait antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya).
18 PENDEKATAN SINTETIS Mengutamakan penalaran induktif dibandingkan penalaran deduktif yang menempatkan bukti spesifik dalam hubungan ide yang lebih luas. Proses pembelajaran terdiri dari lima pengalaman belajar utama, yaitu: a. amati b. bertanya; c. mengumpulkan informasi/eksperimen; d. merakit/memproses informasi; dan e. menyampaikan
Lk Resume Kb 1.docx
Pembelajaran Berbasis Proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dalam kegiatan. Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual yang merangsang siswa untuk belajar (dalam kelompok/kelompok). Discovery Learning adalah pemahaman konsep, makna dan hubungan melalui proses intuitif hingga akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Discovery Learning lebih menekankan pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui
20 PENILAIAN Konsep Upaya untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran. Deskripsi asesmen berbasis tes dan asesmen berbasis tes (portofolio) Menilai proses dan hasil dengan menggunakan asesmen autentik Penilaian mencakup bidang sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik penilaian meliputi observasi, penulisan, penugasan dan portofolio. Contoh Penilaian sikap berdasarkan perubahan perilaku (percaya diri, kesadaran, kesantunan) Pengetahuan berdasarkan skor yang diperoleh Performance skills dengan berbagai kriteria Latihan Membuat rubrik penilaian keterampilan menulis esai.
21 CONTOH PENILAIAN SIKAP Observasi Kesopanan Nama Mahasiswa : …………………. Kelas: …………………. Tanggal Pengamatan : ……………………………….. Subtopik : ………………….. Nomor Aspek Pengamatan Nilai 1 Menghormati orang yang lebih tua 2 3 4 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan dari orang lain Menggunakan bahasa yang sopan bahasa saat mengungkapkan pendapat Menggunakan tuturan yang santun saat mengkritik pendapat teman 5 Mainkan 3S (sapa, senyum, sapa) saat bertemu orang lain Skor total
22 PENILAIAN OTENTIK Penilaian otentik adalah istilah/terminologi yang diciptakan untuk menggambarkan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas dan memecahkan masalah. Dalam American Library Association, penilaian autentik didefinisikan sebagai proses pengukuran kinerja, pencapaian, proses evaluasi. motivasi dan sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang relevan Di Newton Public School, penilaian autentik didefinisikan sebagai evaluasi produk dan penampilan yang berkaitan dengan pengalaman kehidupan nyata siswa.
Aktualisasi Kurikulum 2013 Dari Kacamata Mahasiswa
Wiggins (1993) mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada siswa yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan mendiskusikan artikel, memberikan analisis moral tentang peristiwa, berkolaborasi satu sama lain melalui diskusi. dll. Penilaian autentik, terkadang disebut penilaian responsif, adalah metode populer untuk menilai proses pembelajaran dan hasil siswa dengan karakteristik unik, dari mereka yang cacat, mereka yang memiliki bakat dan minat khusus, hingga jenius. Ini juga bisa menjadi penilaian nyata. diterapkan dalam bidang ilmu tertentu, seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Contoh penilaian autentik meliputi keterampilan kerja, kemampuan menerapkan atau mendemonstrasikan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan permainan peran, portofolio, memilih aktivitas strategis dan menunjukkan serta mendemonstrasikan sesuatu.
Sikap Penl (KI-1, sikap spiritual, ketaatan beribadah, syukur, toleransi); (KI-2, sikap sosial, jujur, disiplin, santun)> Terintegrasi dengan KI-3 dan KI-4, dapat dilakukan melalui: (1) observasi, (2) evaluasi diri, (3) evaluasi teman sejawat, ( 4) Jurnal Catatan Guru Pena Pengetahuan; tes tertulis, tes lisan dan tugas Penilaian Keterampilan; Kinerja (daftar periksa, anekdot, skala penilaian, rubrik); Evaluasi proyek, mengenai tugas periode tertentu
25 PORTOFOLIO Portofolio adalah penilaian terhadap kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis dan terorganisir, yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan guru dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa secara terus menerus
Perangkat kbm kurikulum 2013, kurikulum 2013 tematik, skl sd kurikulum 2013, karakteristik penilaian kurikulum 2013, spektrum smk kurikulum 2013, kurikulum ktsp 2013, ciri ciri kurikulum 2013, pelajaran matematika kurikulum 2013, struktur kurikulum 2013 tkj, kurikulum 2013 kemendikbud pdf, contoh leger kurikulum 2013, mapel kurikulum 2013